Penjelasan Masalah Shalat Tarawih 8 Dan 20 Rakaat Sesuai Hadits

Artikel ini menjelaskan tentang shalat tarawih yang 8 rakaat serta shalat tarawih yang 20 rakaat, disini akan dijelaskan secara rinci dari awal mula shalat tarawih ini pada jaman nabi saw, dan berlanjut ke jaman para shahabat, dalam penerangan ini juga sudah kami lengkapi dengan hadits-hadits yang ada, semoga dengan adanya artikel ini dapat meredakan kegaduhan yang ada di jaman sekarang ini, tentang perdebatan shalat tarawih yang 8 dan 20 rakaat.

Shalat Tarawih
Shalat Tarawih

Menurut ketentuan imam syafi'i berdasarkan ijma para ulama yaitu para muztahid (ahli istihad) di jaman imam syafi'i pada menetapkan shalat tarawih jumlahnya 20 raka'at dengan 10 kali salam.

Dalam madzhab syafi'i tidak boleh keluar dari masalah yang sudah di tetapkan oleh ijma ulama maka jika di tetapkan tarawih 8 raka'at itu sudah keluar dari ijma ulama hukunya haram, diterangkan dalam kitab jam'ul jawami tentang ijma ulama.

Ijma Para Ulama
Ijma Para Ulama
LAINNYA:
FAAIDATUL IJMAA'I SUQUUTHULBAHTSI WAHURMATULMUKHOOLAFATI MA'ADAMIL ILMI.
ARTINYA:
Kegunaannya ijma itu untuk menggugurkan penelitian yaitu tidak boleh mengkoreksi lagi keterangan untuk ketentuan masalah yang sudah disepakati oleh para ulama, dan haram untuk mengingkarinya.

Maka kalau ada satu masalah yang sudah diputuskan oleh ijma (kesepakatan ulama) itu haram mengingkarinya.

Karena itu Maka perlu untuk membahas beberapa dalil  yang dipakai ijma oleh para ulama dalam masalah tarawih, awal mulanya tarawih itu di sabdakan oleh rasulullah shalalahu alaihi wasalam yaitu:

Meramaikan Bulan Ramadhan
Meramaikan Bulan Ramadhan
LATINNYA:
MAN QOOMA ROMADHOONA IIMAANAW WAHTISAABAN GHUFIROLAHU MAATAQODDAMA MIN DZANBIH
ARTINYA:
Siapa orang yang meramaikan bulan ramadhan dengan melaksanakan shalat karena semata-mata iman dan mengharapkan pahalanya, Maka di ampuni oleh allah ta'ala dosanya yang telah lalu.

Dalam hadits ini menjelaskan malamnya shalat tarawih yaitu di bulan ramadhan bulan yang di berkahkan maka kita semua harus meningkatkan peribadahan dengan jalan shalat.

Dan shalat itu suka disebut-sebut shalat tarawih, sehingga oleh rasulullah langsung dilaksanakan di masjid terus sahabat mengikuti rasulullah shalat tarawih, terus di malam yang kedua rasulullah melaksanakannya lagi dan pada waktu itu para sahabat pada berbicara sehingga dimalam ke tiga dan ke empat para sahabat berkumpul mau melaksanakan tarawih, sedangkan kanjeng nabi dimalam ke tiga dan ke empat tidak keluar dari rumahnya tidak kemasjid.

Esok harinya nabi bersabda: aku melihat kalian semua berkumpul di masjid, sebenarnya tidak ada yang menghalangi aku datang ke masjid kecuali sesungguhnya aku merasa khawatir shalat tarawih itu dipardukan bagi kalian semua yang akhirnya menjadi berat.

Jadi masalah kepentingan shalat tarawih itu sudah jelas.

Terus sesudah kanjeng nabi wafat maka shalat tarawih dilaksanakan oleh sayyidina abu bakar, melaksanakannya sama seperti di jaman kanjeng nabi, yaitu shalatnya berpisah-pisah (tidak di berjamaahkan).

Maka sesudahnya sampai ke jaman khalifah sayyidina umar dalam suatu waktu di bulan puasa sayyidina umar datang ke masjid, sesudah sampainya ke masjid dia melihat orang-orang ramai-ramai sedang melakukan shalat tarawih sambil berpisah-pisah, maka sayyidina umar berkata aku punya pendapat shalat tarawih kali di berjamaahkan itu lebih bagus.

Seterunya sayyidina umar memerintahkan supaya shalat tarawih di berjamaahkan, Dibentuk oleh sayyidina umar yang menjadi imamnya, dan yang lainnya yang menjadi imam adalah ubay bin ka'ab terus oleh ubay bin kaab dilaksanakan, seterusnya sayyidina umar memeriksa ke masjid, pada saat dilihat ke adaan sahabat sahabat sedang shalat tarawih dengan diberjamaahkan, Terus sayyidina umar berkata nikmati bid'atu hadihi.

Bidah Hasanah
Bidah Hasanah
LATINNYA: NI'MATIL BID 'ATU HAADZIHII
ARTINYA: Ini sebaik-baiknya bidah.

Maka dengan adanya tarawih ini yang di adakan oleh khulapaurosyidiin yaitu oleh sayidina umar, maka perlu oleh kita dilaksanakan dengan berjamaah, sebab sudah ada jaminan dari kanjeng nabi shalalahu alaihi wasalam.

Ikuti Sayidina Abu Bakar Dan Sayidina Umar
Ikuti Sayidina Abu Bakar Dan Sayidina Umar
LATINNYA: IQTADUU BIL LADZAINI MIN BA'DII ABIIBAKRIN WA'UMAR
ARTINYA: Kalian harus mengikuti kepada dua orang ini yaitu sayidina abu bakar dan sayidina umar. Riwayat imam tirmidzi dan imam ahmad dan ubnu majah.
Atau dalam hadits
Hadits Shalat Tarawih
Hadits Shalat Tarawih
LATINNYA: 
FA'ALAIKUM BISUNNATII WASUNNATTIL KHOLAFAA IRROOSYIDIINA MIN BA'DII
ARTINYA:
------

Dari keterangan hadits ini itu menjelaskan petingnya tarawih di berjamaahkan.

Adapun bilangan rakaat tarawih itu tidak ada hadits yang shoreh (yang jelas) yang menentukan bilangannya, diantaranya ada satu hadits yang diriwayatkan oleh siti aisyah: sesungguhnya nabi tidak menambahkan sebelas rakaat di malam bulan ramadhan dan di dilain bulan ramadhan.

Hadits ini menjelaskan nabi shalat dalam semalam tidak melebihi dari sebelas rakaat, akan tetapi yang 11 rakaat itu tidak ditentukan di bulan ramadhan saja, bulan yang lain saja nabi tidak melebihi sebelas rakaat.

Sedangkan shalat taraeih itu dilaksanakannya di bulan ramadhan, maka hadit ini oleh para ulama dan oleh imam bukhari itu ditujukan untuk shalat tahajud dan kalo nabi shalatnya segitu-gitu aja sebelas rakaat, berarti tidak ada peningkatan di bulan ramadhan, sedangkan didalam hadits yang pertama nabi memerintahkan supaya meramaikan bulan ramadhan.

Kesimpulannya hadits tadi tidak bisa dipakai dalil shalat tarawih (Tidak positif).

Dan kedunya ada hadits yang diterima dari sayidina abas sesungguhnya nabi saw melaksanakan shalat tarawih 20 rakaat riwayat imam baihaqki.

Hadits ini juga tidak positif sebab hadits ini oleh imam baihaqki di dhoifkan atau dilemahkan, karena ada rawi yang dhoif (lemah),

Dan yang berlaku di jaman sayyidina umar itu juga ihtilap para ulama, maka yang diterangkan di dalam kitab muatho karangan imam malik yang diriwayatkan oleh imam ahmad itu dilaksanakan 23 rakaat (taraeih 20 witir 3 rakaat).

Dan ada 3 hadits yang meriwayatkan sesungguhnya tarawih di jaman sayidina umar yaitu 23 rakat, akantetapi ada lagi yang meriwayatkan bahwa sesungguhnya tarawih yang dilaksanakan di jaman sayidina umar itu 8 rakaat, serta panjang bacaannya yaitu disetiap rakaatnya dibaca 200 ayat dan pada akhirnya mereka ke capean sehingga harus memakai tongkat.

Hadits yang dua ini sebagai mana yang di terangkan dalam kitab al qostolaani sarah shoheh bukhari dan dalam kitab fathul bari sarah bukhari, bisa jadi 2 hadits ini benar, sebab ada keterangan yang diriwayatkan bahwa sesungguhnya shalat tarawih dimulai dilaksanakan 8 rakaat dengan bacaan yang panjang kira-kira 1600 ayat, maka para sahabat merasa berat, terus dirubah yaitu di perbanyak rakaatnya dan dipendekkan bacaannya.

Dan keterangan yang lebih jelasnya lagi dari kesepakatan ulama muztahidin tarawih 20 rakat maka lihat di dalam kitab fathul bari dan kitab qostolaani dari bab tarawih.

Jadi untuk kita didalam masalah tarawih sudah di tentukan oleh ijma ulama (kesepakatan ulama) oleh kita dilaksanakan 20 rakaat ditambah witir 3 rakaat, kalau tidak kuat atau malas maka bisa kurang dari 20 takat, tapi pahalanya tidak akan sama dengan yang 20 rakaat, sebagai mana ada keterangan.

Melaksanakan Shalat Tarawih
Melaksanakan Shalat Tarawih
LATINNYA: MAN ATAABA'DHOTTAROOWIIHI FAQOD UTSIIBA
ARTINYA: Siapa yang mau melaksanakan shalat tarawih dengan sebagiannya maka itu juga dapat pahala.

Adapun yang mempermasalahkan shalat tarawih yang menentang tarawih 20 rakaat itu hukunya haram, bagai mana pangkatnya dihadapan allah orang yang mengharamkan tarawih 20 rakaat?.

adapun yang mempermasalahkan shalat tarawih dijaman sekarang entah dari mana sumbernya, sedangkan muhammad bin abdul wahab dan ibnu taimiah tidak terceritakan membidahkan shalat tarawih 20 rakaat.

Maka sekarang di mekah al mukaromah itu shalat tarawihnya 20 rakaat, maka imam syafii berkata sesungguhnya dijaman imam syafii shalat tarawih di mekah itu 20 rakaat, dan diluar mekah juga 20 rakaat, sedangkan di madinah 36 rakaat, yang lebih jelasnya didalam kitab fathul bukhari juz ke 4 dari bab qiyaamurromadhon.

Nah sahabat mungkin hanya ini yang dapat kami sampaikan dalam penulisan artikel yang membahas shalat tarawih 8 dan 20 rakaat, semoga dengan adanya artikel ini kita dapat beajar hal yang baru, silahkan share artikel ini kepada teman-teman yang lainnya, dan janganlupa subscribe blog ini untuk mendapatkan pemberitahuan terbaru dari kami, form subscribe ada di bawah artikel ini.





Share on Facebook
Share on Twitter

Related : Penjelasan Masalah Shalat Tarawih 8 Dan 20 Rakaat Sesuai Hadits