KITAB ARBAIN AN NAWAWI
Kitab Arbain An Nawawi |
Hadits arbain ke 41 adalah hadits bonus untuk kita pelajari dalam kitab arbain an nawawi ini, dan masih ada juga hadits ke 42, jadi total hadits dari kitab arbain ini semunya adalah 42 hadits, dan telah kami paparkan semuanya disini untuk kita pelajari bersama, semoga apa yang telah kami bagikan bermanfaat buat teman-teman semuanya.
HADITS ARBAIN KE 41
Hadits Arbain Ke 41 |
LATINNYA:
AN ABIIMUHAMMADIN ABDILLAAHIBNI 'AMRIBNIL 'AASHIRODHIYALLAAHU 'ANHUMAA QOOLA QOOLA ROSUULULLOOHI SAW, LAA YU MINU AHADUKUM HATTAA YAKUUNA HAWAAHU TABA ANN LIMAA JITUBIHII HADIITSUNG SHOHIIHUR ROWAINAAHU FIIKITAABILHUJUTI BI ISNAADIN SHOHIH.
ARTINYA:
Darii abu muhammad abdullah bin umar bin as radhiallaahu anhuma, dia berkata rasulullah shalalahu alaihi wasalam telah bersabda: tidak beriman salah seorang dari kalian sehingga hawanafsunya mengikuti apa yang aku bawa. Hadits shahih kami meriwayatkan dari kitab al hujah dengan sanad yang shahih.
PELAJARAN:Hadits diatas menjelaskan tentang keimanan seseorang dan hawa nafsu, jika di antara kita (umat muslim) tidak bisa menundukan hawanafsu yang ada di dalam diri kita maka dita belum bisa di katakan beriman, Melawan hawanafsu bukanlah perkara yang mudah, perkara yang paling berat adalah melawan hawanafsu yang ada di dalam diri kita.
Banyak sekali hadits yang berkaitan dengan hawanafsu, begitu juga dalam Al-Quran tentang ayat yang memerintahkan kita bahwa sanya kita tidak boleh mengikuti hawa nafsu tersebut, karena hawanafsu ini dapat menyesatkan kita, seperti firman Allah dalam surat saad ayat 26.
FIRMAN ALLAH
Surat saad ayat 26 |
LATINNYA:
YAADAAWUUDU INNAA JA'ALNAAKA KHOLIIFATANG FIL ARDHI FAHKUM BAINANNAASI BILHAQQI WALAA TATTABI'IL HAWA YAA FAYUDHILLAKA ANGSABIILILLAH, INNALLADZIINA YADHILLUUNA 'ANGSABIILILLAAHI LAHUM ADZAABUNG SYADIIDUM BIMAA NASUU YAUMAL HISAAB.
ARTINYA:
Wahai dawud! sesungguhnya engkau kami jadikan khalifah (penguasa) di bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah engkau mengikuti hawanafsu , karena akan menyesatkan engkau dari jalan allah. sungguh, orang-orang yang sesat dari jalan allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.
Dan dalam surat Al-Qasas ayat 50 alah juga berfirman tentang siapa yang mengikuti hawanafsunya maka mereka juga berada pada kesesatan.
Surat Al-Qasas |
LATINNYA:
FAILLAM YASTAJIIBUULAKAFA'LAM ANNAMAA YATTABI'UUNA AHWAA AHUM, WAMAN ADHOLLUMIMMANITTABA'A HAWAAHU BIGHOIRI HUDAMMINALLAAH, INNALLAAHA LAAYAHDIL QOUMADZ DZOOLIMIIN.
ARTINYA:
Maka jika mereka tidak menjawab (tantanganmu), maka ketahuilah bahwa mereka hanyalah mengikuti keinginan mereka. dan siapakah orang yang lebih sesat dari pada orang yang mengikuti ke inginannya tanpa mendapat petunjuk dari allah sedikitpun? sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang dzalim.
Begitupula dalam surat al-furqon ayat 43 allah ta'ala telah berfirman tentang hawanafsu ini.
Surat Al-Furqon |
LATINNYA: ARO AITA MANITTAKHODZA ILAAHAHUU HAWAAHU AFA ANGTA TAKUUNU 'ALAIHI WAKIILAN
ARTINYA: Sudahkan engkau (muhammad) melihat orang yang menjadikan ke inginannya sebagai tuhannya. apakah engkau akan menjadi pelindungnya?
Dalam keterangan Al-Quran dan hadits tentulah kita sangat tidak diperbolehkan untuk mengikuti hawanafsu yang ada dalam diri kita, jika hawa nafsu itu muncul, maka sebaiknya kita lawan dan tundukan agar hawanafsu yang ada pada diri kita mereda dan mudah untuk di kendalikan, janganlah sekali-kali kita mengikuti hawanafsu karena itu akan membawa kita kejalan yang penuh dengan kesesatan, kita harus mengikuti ajaran yang telah rasulullah ajarkan kepada kita, agar kita tidak mudah terbawa oleh hawanafsu dan hanyut dalam kesesatan.
Ada yang mengatakan bawha hadits ini dhoif seperti ibnu rajab yang menganggap hadits ini adalah hadits dhoif.
Nah teman-teman, itulah yang dapat kami bagikan pada kesempatan kali ini, semoga artikel ini bermanfaat, silahkan bagikan artikel ini jika teman-teman berkenan, dan janganlupa subscribe juga blog ini untuk mendapatkan pemberitahuan terbaru dari kami.