Kisah Anak Raja Yang Kelakuannya Seperti Pendeta

Assalamualaikum kajianmuslim.net - Kali ini kami akan membagikan kisah dari seorang anak raja yang kelakukannya seperti pendeta, kisahnya ini tentu penuh banyak makna, mari kita baca kisahnya bersama-sama dibawah ini.

Kisah Anak Raja Yang Kelakuannya Seperti Pendeta
Kisah Anak Raja Yang Kelakuannya Seperti Pendeta

Pada jaman dahulu ada seorang raja yang mempunyai banyak anak laki-laki. Tetapi ketika sudah dewasa anak-anaknyamelarikan diri meniggalkan banyak orang, dengan memakai pakaian yang jelek, tidak mengharapkan kepada kemegahan dan kemewahan dunia. Adalagi seorang putranya yang sudah agak dewasa, raja merasa khawatir, cepat-cepat raja mengadakan rapat dengan para tertinggi dan para mentri-mentrinya, memusyawarahkan soal putranya karena ditakutkan akan seperti anaknya yang terdahulu.

Kata raja kepada para tertingi dan mentrinya: Kalian semua juga sudah pada tahu keadaan anak-anakku, apabila aku sudah mati nanti tidak ada yang menjadi calon penggantinya, dan bisa jadi diganti oleh orang yang tidak benar (Jahat), Nanti bagaimana nasib kamu semua diwaktu yang akan datang. Kalo diganti oleh anaku pasti ada harapan bisa meneruskan jejak kepemimpinanku.

Dari permusyawarahan itu ada sebuah keputusan dari semuanya, keputusannya yaitu: Raja harus membuat gedung, dan dibelakangnya di adakan taman, dan didepannya membuat benteng, nanti jika putranya sudah dewasa bisa makan dan minum sendiri, anak yang mendiami gedung itu ditemani oleh ibunya dan teman temannya, terus dilengkapi oleh para ahli hiburan dan yang menyukai dunia, suapaya dia terpengaruh oleh keadaan sekitarnya. Nanti akan ada kebiasaan kepada persoalan keduniaan.

Sanran itu oleh raja diterima dan dijalankan, singkat cerita anak raja itu sudah lama menempati gedung, malah sekarang sudah dewasa. Disatu waktu dirinya bercerita kepada orang-orang yang bersamanya, dia bertanya: ada apa sih disebelah benteng ini? Jawab teman-temannya: Disanan banyak orang. Kata putra raja: Kalo begitu saya sekarang mau melihat orang-orang itu. Kata para teman-temannya: Tidak boleh, Harus ada izin dari sang raja. Terus teman-temannya melapor kepada sang raja, dan oleh raja dikasih izin, Sesudah itu putra raja dengan teman-temannya keluar dari gedung untuk jalan-jalan.

Tiba-tiba anak raja itu melihat seseorang yang sangat tua, punggungnya sudah tidak bisa lurus lagi (Bungkuk), Penglihatannya (Matanya) sudah rabun, ilernya juga terus mengalir ke dadanya, dan di kerumuni lalat. Kata anak raja kepada teman-temannya: Kenapa orang ini? Jawab teman-temannya: orang ini sudah tua, jadi seperti ini keadaanya. Kata putra raja: Apakah keadaan ini hanya untuk orang ini saja? Jawab teman-temannya: Tidak! Ini berlaku untuk semua manusia. Kata putra raja: Tidak ada bagusnya kehidupan manusia yang berakhir seperti ini.

Ketika sudah selesai jalan-jalan, terus mereka pulang ke tempatnya. Terus teman temannya melapor kepada raja dari ucapan anaknya, Raja memerintahkan kepada para penghibur, untuk menghibur anaknya.

Waktupun berlalu cukup lama sampai datang tahun baru, Putra raja itu keluar lagi bersama teman-temannya dengan mendapatkan izin dai raja, diluar dia melihat anak yang baru aQil baligh, dari badannya banyak luka yang sudah bernanah, mukanya pucat dan kurus, Kata putra raja: Kenapa orang ini? Kata teman-temannya: Ini orang sakit. Kata putra raja: Apakah penyakit ini khusus untuk orang ini saja? Kata teman-temannya: Tidak! Ini umum untuk semua manusia. Kata putra raja: Tidak ada bagusnya kehidupan yang berakhir seperti ini. Setelah itu teman-temannya melapor keraja, Setelah itu raja memerintah kepada teman-temannya supaya dihibur hatinya, agar anak raja itu kembali semangat seperti sedia kala.

Pada tahun ketiganya, putranya di izinkan lagi untuk keluar. Pada saat jalan-jalan dirinya melihat keranda mayat yang sedang dipikul, di ikuti oleh orang-orang yang pada menagis, kata putra raja: Apa ini? Jawab orang-orang ini adalah keranda payit. Kata putra raja: Ada apa didalamnya? Jawab orang-orang: Didalamnya ada mayit. Kata putra raja: Mau dibawa kemana dipikul oleh empat orang? Jawab Orang-orang: Mau dibawa kekuburan. Kata anak raja: Apa kuburan itu? Kata orang-orang: Kuburan itu tempat didalam tanah. Kata putra raja: Kapan keluarnya lagi dari kubur? Kata orang-orang: Nanti dihari kiamah. Kata anak raja kepada orang-orang yang memikulnya: Coba simpan dulu kerandanya, saya mau melihat mayit dan mau bercerita kepada mayit. Terus keranda mayit itu disimpan dan dibuka tepat di mukanya mayit. Kata putra raja: Hei anak muda! Apa yang menimpa kepadamu? Mayit itu tentu tidak menjawab. Kata putra raja: Kenapa dia tidak mau berbicara denganku. Kata orang-orang: mayit itu tidak bisa bercerita. Terus kerandanya dipikul lagi, putra raja yang mengikuti sapai ke kuburan. Anak raja melihat-lihat kuburan sambil bercerita: Apakah mayit didalam kubur sampai hari kiamah? Kata orang-orang: Ia bena. Kata putra raja: Apakah kedaan ini khusus untuk orang ini saja atau untuk semua orang? Kata orang-orang: Ini untuk semua orang. Kata putra raja: Ternyata tidak ada bagusnya kehidupan yang di akhiri oleh kematian, rumahnya dikuburan sampai hari kiamah.

Setelah melihat kedaan seperti itu terus anak raja itu meninggalkan kemewahan dunia, terus beribadah kepada allah mencari kebahagiaan diakhirat.





Share on Facebook
Share on Twitter
Tags :

Related : Kisah Anak Raja Yang Kelakuannya Seperti Pendeta