Hukum Tajwid Surat Al-Anbiya Ayat 25 Beserta Penjelasannya

Assalamualaikum wr wb, selamat datang di blog kajian muslim, pada kesempatan kali ini kami akan membagikan seputar materi pembelajaran hukum tajwid surat al anbiya ayat 25 lengkap beserta dengan penjelasannya, untuk mempersingkat waktu mari kita pelajari hukum tajwid dari surat al anbiya ini bersama-sama.

SURAT AL ANBIYA AYAT 25
Hukum Tajwid Surat Al-Anbiya Ayat 25 Beserta Penjelasannya
Hukum tajwid surat al anbiya ayat 25
ARTINYA:
DAN KAMI TIDAK MENGUTUS SEORANG RASUL PUN SEBELUM ENGKAU (MUHAMMAD), MELAINKAN KAMI WAHYUKAN KEPADANYA, BAHWA TIDAK ADA TUHAN (YANG BERHAK DISEMBAH) SELAIN AKU, MAKA SEMBAHLAH AKU.

HUKUM TAJWIDNYA:
1. Mad zaid munfasil
Yaitu mad thabi'i berada dalam satu kalimah menghadapi hamzah yang ada di kalimat lain, panjangnya 2 harkat sampai 5 harakat.

2. Tafhim
Yaitu Ra mati sebelumnya ada baris fatah, cara membacanya huruf ra mati dibaca tebal.

3. Mad thabi'i (mad asli)
Yaitu alif mati sebelumnya ada huruf yang berbaris fatah, cara bacanya dibaca panjangnya 2 harakat.

4. Ikhfa ab'adh
Yaitu nun mati bertemu dengan huruf qof, cara membacanya nun mati berubah menjadi suara "NG".

5. Qalqalah sugra
Yaitu huruf ba barisnya mati (sukun).

6. Idgham bilaghunah / idgham bighoiri ghunah
Yaitu nun mati bertemu dengan huruf ra, cara membacanya suara nun mati dimasukan ke huruf ra serta tidak memakai dengung.

7. Mad thabi'i (mad asli)
Yaitu wau mati sebelumnya ada huruf yang berbaris dhamah, cara membacanya dibaca panjangnya 2 harakat.

8. Idzhar khalqi
Yaitu tanwin bertemu dengan huruf hamzah, cara membacanya suara tanwin dibaca jelas.

9. Mad thabi'i (mad asli)
Yaitu alif mati sebelumnya ada huruf yang berbaris fatah, cara bacanya dibaca panjangnya 2 harakat.

10. Mad thabi'i (mad asli)
Yaitu wau mati sebelumnya ada huruf yang berbaris dhamah, cara membacanya dibaca panjangnya 2 harakat.

11. Mad zaid munfasil
Kenapa disebut mad zaid munfasil? Yaitu mad thabi'i dalam satu kalimat bertemu dengan hamzah yang ada dikalimat yang lain, dibaca panjangnya 2 sampai 5 harkat.

12. Idgham ma'al ghunah / idgham wajib ghunah / ghunah musadad
Yaitu nun bertasydid cara bacanya ditahan serta dengung.

13. Mad silah khoshiroh
Yaitu sebelum ha dhamir ada huruf yang hidup (yang ada barisnya), kalau sebelum ha dhamir hurufnya mati maka itu tidak bisa disebut mad shilah khoshiroh, cara membacanya dibaca panjang 2 harakat.

14. Mad ta’dzim
Yaitu mad zaid munfasil adanya dalam kalimat la ilaha (kalimatu tauhid).

15. Mad thabi'i (mad asli)
Yaitu huruf lam bertemu dengan alif kemudian alifnya dibuang, baris vertikal diatas itu menunjukan adanya alif yang dibuang, cara membacanya dibaca panjang 2 harakat.

16. Mad zaid munfasil
Kenapa disebut mad zaid munfasil? Yaitu mad thabi'i dalam satu kalimat bertemu dengan hamzah yang ada dikalimat yang lain, dibaca panjangnya 2 sampai 5 harkat.

17. Lafadz ana Dibaca pendek
Yaitu dimana lafadz ana yang artinya aku, lafadz itu dibaca pendek, kecuali diwaqafkan (berhenti) maka lafadz ana dibaca panjangnya 2 harakat menjadi mad thabi’i.

18. Mad arid lisukun / aridisukun
Yaitu mad thabi'i berhadapan dengan satu huruf yang hidup yang berada di akhir kalimat, huruf yang di akhir kalimat itu mati jika di waqafkan, cara bacanya panjangnya 2 sampai 6 harkat.

Nah itlah pembahasan kita kali ini yang membahas hukum tajwid pada surat al anbiya, semoga bermanfaat dan jangan lupa shre pembahasan ini kepada teman yang sedang belajar jug, akhir kata kami ucapkan wasalam.





Share on Facebook
Share on Twitter
Tags :

Related : Hukum Tajwid Surat Al-Anbiya Ayat 25 Beserta Penjelasannya